Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi
adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi transfer panas,
energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke
komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya
terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk
menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika.
Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah
bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara
teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja/usaha
tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk panas buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi
selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi
ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung akan
"terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi juga
menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin (J/K).
Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun 1865, berasal dari bahasa Yunani εντροπία [entropía], εν- [en-] (masuk) dan τροπή [tropē] (mengubah, mengonversi).[2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar